Monday, November 9, 2009

Walimah Sahabatku

Kemarin, seorang sahabatku menikah. Pernikahannya adalah satu momen yang teramat dinantikan oleh semua orang di sekelilingnya. Aku tahu dia sudah menjalani masa pengenalan dengan lelaki ini sejak tiga tahun yang lalu. Waktu itu dia bercerita tentang tetangganya yang meninggal dan membuat empat orang anak menjadi piatu. Aku sempat nyeletuk spontan ketika kami bicara di telpon.

"Wah! Kesempatan niy :D Boleh tuh dipepetin terus hehehe...."

"ah bisa aja lu ... "

"Lho? Emang kenapa? Lu kaga mau sama duda?"


"Ga masalah siy, cuma belum tentu anak-anaknya bisa menerima 'kan?"

"Iya juga siy, tapi ga ada salahnya untuk dicoba 'kan?"

"Cerewet ah, lihat nanti saja bagaimana."

"Iye, yang penting tulus, itu penting, karena anak-anak itu ga bisa dibohongi lho. Klo kita bertindak dari hati, maka mereka pasti bisa menangkap sinyal positif, dan dengan sendirinya peluang itu akan terbuka."

"Ya udah, kita doain aja yah."

Dalam komunikasi kami yang memang jarang di tahun berikutnya, rupanya anak-anak masih belum bisa menerima.

"Yang sabar aja, Allah lebih tahu kapan waktu yang tepat untuk mempersatukan kalian." begitu kataku.

"Iya, gw akan coba terus, alhamdulillah siy, anak yang lebih kecil lebih mudah didekati."

"ok, good luck yah, kabari kalau ada perkembangan yang bagus."

"pasti!"

Dan medio Oktober kemarin, dia mengirimiku SMS :

"Kapan ada waktu? Gw mo ketemu, ada yang mau gw bicarain." begitu bunyinya.

Dengan tak sabar, langsung kuhubungi nomor tersebut dan menanyakan ada apa gerangan. Rupanya dia mau mengabarkan kalau dia mau menikah dengan lelaki itu. Alhamdulillah! Sungguh merupakan berita suka cita, melegakan, akhirnya satu lagi sahabatku memenuhi setengah dien-Nya. Dia bercerita kalau semua calon anak tirinya sudah setuju menjadikannya 'ibu' baru; dan sebagai sahabat aku pun yakin bahwa sahabatku insya Allah mampu menjadi ibu tiri yang baik untuk mereka. amin!

Begitulah Allah mengatur perjodohan umatNya. Tak bisa ditebak dan diduga-duga. Dia sudah menjelajah sampai ke belahan dunia sana, walau tidak khusus mencari jodoh tentu saja, tapi bukankah banyak juga yang bertemu dengan pasangannya dalam perjalanan jauh? Rupanya jodoh sahabatku ini, hanya beberapa pintu saja dari rumahnya. Sungguh tak dinyana-nyana!

Dan kemarin, kami sengaja meluangkan waktu untuk hadir di sana, menyaksikan akad nikahnya. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, dalam balutan kebaya broken white yang manis, dia terlihat jauh lebih muda. Ah, senang sekali! Bahkan, pernikahannya menjadi momen penting juga buat kami para sahabatnya, yang sudah sekian lama tidak pernah bertemu karena kesibukan masing-masing, semua berusaha hadir untuk berbagi cerita dan kabar terbaru. Sungguh menyenangkan! Satu-satunya yang boleh dikeluhkan cuma cuaca yang sama sekali tidak bersahabat, panas membara ... huh :( Untungnya hati adem karena obrolan tentang masa lalu yang begitu manis untuk dikenang kembali.

Akhirnya, selamat menempuh hidup baru, sahabat!
Semoga selalu bahagia dalam membina keluarga sakinah, mawaddah, warrohmah, amin!

4 comments: