Friday, November 6, 2009

8 Nopember 2009

8 Nopember 2009 dipastikan menjadi hari yang tersibuk bagiku. Kok bisa?
Ya bisa dong :) Hari itu sudah ada beberapa agenda ya menanti sampai-sampai beberapa hari menjelang hari itu pun sudah diawali dengan kebingungan.

Walimah Sahabatku

Jauh-jauh hari di bulan Oktober kemarin, seorang sahabat tiba-tiba berkirim kabar via SMS, katanya mau ketemu ada hal penting. Saking sudah lamanya tak bersua, segera ku telpon dia, dan bertanya:
"ada apa?"
"Gw mo ngundang lu, gw mo  nikah tgl.8 Nop. Jangan sampai ga datang yah?!"
"Ouwh ... alhamdulillah! Dengan siapa? Apa laki-laki yang selama ini lu ceritain? Emang udah dapat restu dari anak-anaknya?"
"Iya, alhamdulillah, akhirnya anak-anaknya bisa nerima gw. Makanya lu dateng ya, soalnya sekalian ratiban Bapak yang mo berangkat haji."
"Oya? Ya deh, gw catet di agenda biar ga lupa ...."


Percakapan itu masih diteruskan ngalor ngidul, tapi yang jelas aku sudah memasukkan ke agenda tentang hari bersejarahnya, agar tak sampai lupa. Sempat aku tercenung, begitulah Allah mengatur perjodohoan umatNya. Sahabatku ini berusia 44tahun, jodohnya seorang duda beranak 4 berusia 48thn. Laki-laki ini menduda setelah istrinya berpulang karena sakit sejak tiga tahun yang lalu. Mereka bertetangga dengan sahabatku, dan selama istrinya masih ada, tak sedikitpun terbersit jika sahabatku kelak akan menggantikan posisi almarhumah sang istri untuk menjadi ibu anak-anak itu kelak. Begitulah lihainya Allah mengatur kehidupan yang hidup.

CHELSEA vs Manut

Agenda yang lain yang tak kalah pentingnya adalah tgl.8 itu ada LAGA penting antara CHELSEA vs ManUnited. Tentu saja harus mempersiapkan kondisi yang prima kalau mau nonton dengan nikmat. Padahal apa mungkin, kalau siangnya dipenuhi acara lain? Mana lokasi pernikahannya pun jauh di Banten sana. *dooohhh...dilema*

ULANG TAHUN

Yang tak kalah penting pula, hari itu adalah hari ulang tahun adikku; dan juga hari terakhir keponakanku tinggal di Jakarta, karena orang tuanya sudah berwacana untuk mendeportasinya ke rumah neneknya di Medan sana. Rencananya mau pergi ke satu tempat bersama keponakan yang lainnya, agar kelak menjadi kenangan baginya, bahwa semua akan merindukannya. Momennya jadi pas toh? Tapi bagaimana aku harus membagi waktu untuk semua agenda ini? Sulit sekali bagiku untuk membuat skala prioritasnya. Bingung!!!!

Apalagi, ponakan yang mau dideportasi ini adalah keponakan tersayang, yang aku ikut merawatnya ketika masih bayi dulu. Ceritanya, ketika ponakanku, Dinda Ayu berusia 6bulan, dia dititipkan di rumah orang tuaku, sampai usianya 3th, sehingga sudah seperti anak sendiri saja rasanya. Banyak kenangan manis bersama, juga tentu saja ada masa-masa sedih ingin ku ceritakan nanti di lain kesempatan.

Jadi, bagaimana ini? Ada yang mau bantu aku?

No comments:

Post a Comment