Friday, November 6, 2009

Memberikan hati?

"Denial! Till when, Nikz?"

"Lo harus jujur sama diri lu sendiri!"

"Lo kaga bisa ngatur apa yang Allah mau kasi buat lo."

Hening!

Sungguh bagai petir di siang bolong.
Seperti ketika tsunami datang menghantam negeri.
Semua begitu cepat dan tak terduga.
Shocked!


Assalamu'alaikum .... seseorang mengetuk pintu hati,

Dengan gahar ku menyahut - wa'alaikumsalam ....

Dan kemarin, pintu hati sudah dibuka perlahan,
Pintunya sudah karatan :)
Rentang waktu yang sangat panjang pintu itu tertutup rapat
tak terusik oleh waktu ....

Hari ini ....
Hari yang baru ....
Titik awal jejak di singgasana hati
Waktu yang akan menentukan
kemana diri akan dibawa?
berharap tersangkut pada sebatang kayu
atau akan hanyut terus sampai ke laut?

Pertanyaan demi pertanyaan berkejaran di ruang hati;

Seberapa terbukakah kita membiarkan seseorang memasuki ruang yang teramat sakral itu?

Seberapa tegarkah kita melihat seseorang mengacak2 singgasana hati yang telah lama tak tersentuh?

Seberapa beranikah kita akhirnya memberikan hati kepada seseorang itu?

Wallahu'alam!
Hanya Sang Waktu yang memiliki jawabnya :)

No comments:

Post a Comment