Friday, January 1, 2010

PULUT DURIN

Malam terakhir di 2009 sudah dilewati. Tak ada yang khusus, semua biasa saja. Kecuali 2 keponakan yang hadir di 'rumah', malam tahun baru kali ini dilewati tetap dengan agenda mengumpulkan recehan. Lagipula, untuk bepergian, rasanya males juga, sudah kebayang macet yang menggila seperti tahun2 sebelumnya.

Malam 31 Desember juga akan selalu menjadi malam yang khusus sejak 4tahun yang lalu, sejak si cantiq Egidia lahir. Tadi malam pun dia ada di sini, dan sempat protes kenapa tidak ada KEHEBOHAN menjelang hari ulang tahunnya. Karena keadaan pula yang membuatku lupa membeli kembang api dan trompet. Trompet siy masih mudah dicari, tapi kembang api? Hmm...Akhirnya Egi dan si abang diboyong aja ke lantai 2 dan menonton kembang api dari sana. Untungnya mereka tetap bisa menikmatinya.

Malam tahun baru, rencananya mau bikin barbeque, tapi kondisiku tidak memungkinkan untuk hunting ikan dan lain2nya. Masih untung ada tukang sate yang tetap berjualan, sehingga sate ayam pun menjadi menu spesial malam tadi. O iya, ada menu spesial lainnya ding, yaitu PULUT DURIN. Makanan ini khas dari Medan, khususnya orang Karo. Inipun dadakan juga masaknya.

Menjelang sore, sepupunya swami sms klo dia mangkal berjualan durian di depan Islamic Centre Kramat, Jakut. Dari situ jadi pengen bikin PULUT DURIN, sebenernya ini rencana akal-akalan agar aku tetap boleh nyicipin durian hehehe .... lagian, siapa suruh ngelarang aku makan durian. Dan karena niatnya dadakan, jadi mencari santan dan gulanya pun ndadak pula. Lagi-lagi masih untung ada tukang kelapa dan tukang beras ketan yang buka, padahal itu sudah menjelang maghrib. Yah, masih rejekilah namanya, iya 'kan?! :P



Sebetulnya niat bikin tulisan perdana di tahun 2010 udah sejak tadi, tapi karena keburu ngantuk, jadi maunya bubu bentaran, eh kok ya kebablasan. Gpp deh, lebih baek telat daripada engga sama sekali 'kan? Salah satu resolusi di 2010 adalah NGE-BLOG tiap hari, dan harus bisa KONSISTEN.

So, sampai besok lagi yah....

2 comments: